Oleh: Ambrosius M. Loho, M.Fil- Dosen Fakultas Pariwisata Universitas Katolik De La Salle Manado, Pegiat Seni Tradisi, Penulis
(Peluncuran buku Kolintang Sound Of Heaven. Foto: Dokumen Penulis) |
Tulisan ini terinspirasi oleh dua hal: Pertama, tulisan penulis tentang PINKAN dalam Pemajuan Kebudayaan pada laman pojokseni.com, dan kedua, buku Kolintang The Sound of Heaven, yang dalam salah satu bab-nya membahas tentang PINKAN sebagai Rumah Kita Bersama.
Sebagai pintu masuk, kita perlu terlebih dahulu mrmahami apa itu PINKAN. Pinkan adalah singkatan dari Persatuan Insan Kolintang Nasional. PINKAN ini adalah wadah para insan kolintang di seluruh Indonesia bahkan dunia, untuk berkumpul dan bergerak bersama dalam berbagai kegiatan secara khusus tekait dengan musik kolintang.
Komunitas PINKAN ini, ditempati oleh insan-insan yang memiliki kapasitas dan kapabilitas masing-masing, ada yang fokus pada pelatihan musik kolintang sebagai pelatih, ada yang fokus pada manajemen organisasi yang turut membangun fondasi yang kuat agar segala bentuk giat komunitas ini terakomodir dengan baik, ada juga yang fokus pada pengkajian dan penelitian musik dan refleksi-refleksi tentang musik kolintang. Selain itu terdapat juga sekelompok orang yang menjadi pemerhati musik kolintang. Mereka ini menjadi penjaga serta kelompok yang kritis membangun konstruksi kuat bagi musik kolintang ini.
Sejalan dengan itu, inspirasi kedua yang menjadi pijakan penulis adalah buku Kolintang The Sound of Heaven, karya Luddy Wullur & Lidya Katuuk. Bab X. Disana dikatakan penulis bahwa PINKAN adalah rumah besar bagi semua orang yang peduli pada pelestarian, pengembangan serta pewarisan musik kolintang. PINKAN juga rumah yang dihuni oleh orang-orang yang dengan kesadaran penuh, secara berkelanjutan memupuk solidaritas bersama para pemain, pelatih, pengrajin dan pemerhati untuk terus mempetahankan identitas budaya seni Minahasa musik Kolintang.
(Peluncuran buku Kolintang Sound OF Heaven. Foto: Dokumen Pribadi) |
Maka dari itu, berdasarkan dua inspirasi ini, penulis perlu mempertegas hal-hal penting berikut ini:
Pertama, PINKAN Indonesia adalah rumah bersama, sejalan dengan arti konsep dasar WALE WANGKO (rumah besar). Kedua, PINKAN dalam konteks saat ini, adalah wadah positif, yang membangun semua hal positif terkait pelestarian, pengembangan dan pelestarian musik kolintang. Wadah ini, konon menjadi benteng pemersatu bangsa, pemersatu semua insan kolintang Indonesia yang cinta budaya
Ketiga, hadirnya PINKAN telah turut menegaskan identitas budaya seni musik asli Minahasa, yang digawangi oleh sosok yang sangat 'concerned' serta peduli warisan budaya yang khas dan kaya, yakni Penny Iriana Marsetio.
Akhirnya, kekuatan PINKAN dalam upaya-upaya nyata sampai saat ini, terletak pada 'kehendak untuk bersatu' membentengi budaya dan seni yang 'adiluhung', yang khas Minahasa. Salam Kolintang.
Editor: Desty Nursyiam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar